Senin, 10 Oktober 2016

contoh teks eksemplum

Tendangan Maut


     Valentino rossi adalah seorang pembalap motoGP. Bahkan dia dinobatkn sebagai salah seorang legenda motoGP. Rossi pernah berseteru dengan pembalap lain, yaitu Marc marquez. Perseteruan ini diawali dengan insiden di seri argentina. Rossi melakukan manuver berbahaya dan mengakibatkan Marquez jatuh.

     Perseteruan berlanjut di seri Assen,Belanda. Di putaran akhir, Rossi kembali mempecundangi Marquez. Saat itu, keduanya saling menempel ketat di tikungan. Rossi sedikit berada di depan Marquez. Tiba-tiba Rossi menempuh jalan pintas dan menyasar gravel. Jarak tikungan berhasil ia pangkas. Posisi ketat kedunya berganti dengan Rossi di depan Marquez.

    Dengan dua insiden tersebut, Marquez pun melancarkan “balas dendam”. Lokasinya di Australia saat sirkus MotoGP digelar di Phillip Island. Tak lagi memiliki peluang juara, Marquez pun terus menempel Rossi.
     Bahkan, dia dianggap sengaja memelankan laju kendaraannya demi memberi ruang bagi Jorge Lorenzo dan mengganggu Rossi.
      Marquez mengaku memperlambat laju motornya dalam balapan yang digelar pada 18 Oktober itu. Namun dia membantah aksi itu sengaja untuk menahan Rossi masuk ke posisi tiga besar.
     "Tentu saja tidak. Jika saya ingin membantu Lorenzo, saya tidak akan menyalip dia di putaran terakhir. Saya tidak akan memacu motor saya sampai ambang batas dan tidak akan mengambil risiko. Saya tidak tahu kenapa Rossi mengatakan hal itu," ujarnya  dalam konferensi pers jelang MotoGP Malaysia.
Perseteruanpun berlanjut di motoGP  sepang, Malaysia. Mrquez kembali menahan laju motor Rossi.Rossi dan Marquez kembali terlibat duel langsung dari lap keempat sampai ketujuh. Duel ini berakhir setelah Marquez tersungkur. Rider Repsol Honda itu terjatuh setelah bersenggolan dengan Rossi, saat keduanya sama-sama keluar tikungan. Akibatnya, Rossi mendapat pinalty yaitu: Poin Rossi dikurangi sebanyak 3 poin dan Rossi harus start paling belakang pada seri berikutnya. Hal ini, berakibat Rossi kehilangan peluang juara dunianya yang kesepuluh.
Hikmahnya, kita harus damai dengan siapapun dan kita harus berpikir sebelum bertindak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar